Hi guys! Udah lama banget aku nggak nge-post sesuatu di blog ini. Seneng banget rasanya bisa come back :D
Guys, sebenarnya aku bingung banget lho, mau nge-post apa. Untungnya aku teringat dengan tugas Bahasa Indonesia kelas 8 yang masih aku simpan di laptop :D
Nah, sebenarnya apa sih tugas aku itu? Yup, jawabannya adalah merangkum buku panduan :). Saat itu aku memilih buku “Budidaya Ikan Gurame” yang ada di perpustakaan sekolahku. Kenapa aku membagikan tugas merangkumku? Karena aku ingin membagikan tulisan yang aku simpan agar dibaca oleh teman-teman. Karena menurutku sayang sekali apabila rangkuman ini terdiam didalam laptopku tanpa ada yang membaca lagi selain aku dan guru Bahasa Indonesia yang mengoreksi tugas merangkumku ini. Siapa tahu ada yang berminat atau memang sedang membutuhkan info mengenai budidaya ikan gurame. Selamat membaca :)
Budidaya Ikan Gurame
Oleh : Azhary
Jumlah hal : 114 halaman
Ikan Gurame merupakan jenis ikan tawar yang banyak menghuni di rawa-rawa, danau dan perairan terang. Ikan ini berbadan agak panjang, lebar, pipih ke samping dan tertutup sisik yang besar-besar. Warna tubuhnya biru kehitam-hitaman. Panjang Gurame dewasa mencapai 65 cm dan berat 10 kg. Gurame hidup pada air yang bersuhu 24-28oC. Daerah yang paling bagus untuk budidaya ikan gurame adalah dataran rendah dengan ketinggian antara 50-400 m. Ikan ini pertama kali ditemukan di Kepulauan Sunda Besar (Jawa Barat). Gurame dapat dijumpai di Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Australia dan Kepulauan Sychillin. Berdasarkan bentuknya, di Indonesia ikan Gurame dibagi menjadi dua yaitu Gurame Angsa (Soang) & Gurame Jepun (Jepang). Makanan Gurame diantaranya Talas, Ubi Jalar, Labu, Ketimun, Kangkung, Pepaya, Kimpul, Ketela pohon.
Permasalahan pada budidaya Gurame dapat muncul yang disebabkan oleh masalah lingkungan, serangan penyakit dan penanganan pasca panen. Untuk menangani masalah tersebut, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih lokasi pemeliharaan dengan baik dengan memperhatikan hal-hal seperti, membuat ketinggian air kolam pada musim kemarau ditambah 10-20 cm dari ketinggian normal antara 70-80, besarnya air yang mengalir ke dalam kolam (debit air), kedalaman air yang ideal untuk budidaya gurame (antara 70-100 cm), kandungan oksigen yang diperlukan oleh gurame sebesar 4-6 mg/liter, kekeruhan air, derajat keasaman air (pH terbaik adalah 6) dan Jasad Renik. Kedua, memilih benih Gurame. Benih Gurame harus yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat antara lain, sisiknya mengkilap, gerakannya lincah, bebas penyakit dan ukuran tubuhnya relatif sama. Ke-tiga, pemberian pakan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan proteinnya, dapat diberikan pakan buatan berupa pellet.
Dalam pembuatan kolam, bagian-bagian yang sangat penting harus diperhatikan. Seperti pematang, bentuk pematang dibuat trapesium dengan bagian bawah lebih lebar. Saluran pemasukan air yang berguna sebagai pengatur banyaknya pemasukan air. Saluran pembuangan air, berfungsi untuk menampung buangan air dari beberapa kolam. Pintu pemasukan air yang berfungsi untuk mencegah ikan dari luar agar tidak masuk ke dalam kolam. Pintu pembuangan air berfungsi untuk menjaga agar ikan tidak hanyut ke luar kolam. Kemalir berfungsi untuk memudahkan penangkapan ikan. Kobakan adalah bagian dari kemalir yang berfungsi untuk membantu penangkapan ikan. Pelataran berfungsi untuk menumbuhkan makanan alami ikan sekaligus tempat seluruh aktivitas ikan. Tahapan pembuatan kolam harus runtut dari pembuatan pematang, saluran pemasukan, saluran pembuangan air, pintu pemasukan air, kemalir sampai dengan kobakan.
Gurame dapat melakukan perkawinan sepanjang tahun apabila dipelihara secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil yang memadai. Pemijahan merupakan langkah awal untuk pembenihan. Untuk mendapatkan larva yang baik maka hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih lokasi yang tepat. Lokasi pemijahan sebaiknya tidak jauh dari kolam induk. Tujuannya untuk memperpendek waktu pemijahan sehingga induk tidak stres. Selanjutnya, pemilihan induk Gurame. Ciri-ciri induk yang baik ialah memiliki berat 3-5 kg, berumur 3-7 tahun, susunan sisik teratur, tidak cacat, badan relatif panjang, bersih dan cerah. Selanjutnya penyiapan kolam, agar Gurame dapat melangsungkan perkembangbiakan dengan baik. Penyiapan kolam dapat dilakukan dengan cara perbaikan kolam dan pembuatan sarang. Langkah-langkah perbaikan kolam adalah membersihkan kolam dari kotoran, mengeringkan kolam selama 3-6 hari, memperbaiki bagian pematang yang bocor, memperbaiki kedalaman kolam. Selanjutnya pelaksanaan pemijahan Gurame. Cara pemijahan ada 2 yaitu, pemijahan campuran dan pemijahan khusus. Setelah pemijahan, terjadi penetasan telur gurame. Jika penetasan dipetakan kolam, maka kolam besar dibuat satu bidang kecil yang berguna untuk penetasan telur. Jika penetasan di Paso (wadah berbentuk bejana yang terbuat dari tanah dan bepori), maka paso yang dipakai bergaris tengah 50 cm dan kedalamannya 20 cm. Pemberian vaksin dapat diberikan pada saat benih berumur 2 minggu. Caranya rendam benih gurame pada vaksin Septicaemia haemorhagica selama 30 menit. Dengan dosis 150 ekor benih gurame dilarutkan 1 liter vaksin kedalam 10 liter air. Setelah 14-15 hari, benih dapat didederkan. Pendederan adalah memelihara bayi ikan setelah habis kuning telurnya hingga ukuran siap untuk dibesarkan.
Gimana guys? Apakah info mengenai budidaya ikan gurame sudah cukup? Jika kalian ingin mencari info lebih lengkap mengenai budidaya ikan gurame, kalian bisa membaca bukunya secara langsung ya ;)
Komentar
Posting Komentar