LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
ENZIM KATALASE
OLEH :
Nama : Citra Riskya Pradana
No. Absen : 04
Kelas : XII MIPA 4
SMA NEGERI 3 PEKALONGAN
Tahun Ajaran 2015/2016
Untuk mengetahui fungsi dan kerja enzim katalase.
II. Dasar Teori
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia (H2O)2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian Hidrogen Peroksida (H2O2) ditandai dengan timbulnya gelembung. Bentuk reaksi kimianya adalah :
2H2O2 2H2O + O2Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
a. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Suhu optimal bekerjanya enzim pada hewan umumnya berkisar antara 35oC – 40oC. Namun, enzim paling optimum pada suhu 37oC.
b. Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
c. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
d. Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.
Hati ayam merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati ayam juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati ayam membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati ayam disebut proses detoksifikasi. Lobus hati ayam terbentuk dari sel parenkimal dan sel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati ayam disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati ayam dan melakukan berbagai fungsi utama hati ayam. 40% sel hati ayam terdapat pada lobus sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang terstimulasi oleh jaringan mesenkimal secara terus-menerus pada saat embrio hingga berkembang menjadi sel parenkimal. Selama masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi mRNA albumin sebagai stimulan proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit. Pada hati ayam banyak mengandung enzim katalase.
III. Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Gelas ukur
4. Penggaris
5. Ekstrak hati ayam
6. Ekstrak daun pepaya
7. Ektrak wortel
8. Larutan gula
9. Larutan garam
IV. Cara Kerja
Percobaan 1
a. Menyiapkan 5 tabung reaksi dan beri label A, B, C, D dan E pada masing-masing tabung reaksi. Setiap label mewakili satu bahan.
b. Memasukkan masing-masing bahan ke dalam tabung reaksi yang sudah diberi label setinggi 2 cm.
c. Menetesi setiap bahan dengan larutan H2O2 sebanyak 5 tetes.
d. Mengamati pembentukan gelembung pada tabung reaksi dan menghitung lama pembentukan gelembung.
e. Mencatat hasil pengamatan dari adanya pembentukan gelembung.
Percobaan 2
a. Memasukkan ekstrak hati ayam dan ekstrak daun pepaya ke dalam tabung reaksi setinggi 2 cm.
b. Menetesi H2SO4 ke dalam tabung reaksi sebanyak 10 tetes dan menggoyangkan tabung reaksi agar H2SO4 cepat larut.
c. Tambahkan 5 tetes H2O2 ke dalam tabung reaksi tadi tanpa digoyangkan.
d. Mengamati reaksi yang terjadi setelah ekstrak hati ayam dan ekstrak daun pepaya ditetesi H2SO4 dan H2O2.
e. Catat hasil pengamatan dari adanya pembentukan gelembung.
V. Hasil Pengamatan
Percobaan 1
No. Bahan Reaksi Waktu
1 Ekstrak hati ayam ++ 02.15 menit
2 Ekstrak daun pepaya +++ 00.20 detik
3 Ekstrak wortel + 01.00 menit
4 Larutan gula - -
5 Larutan garam - -
Percobaan 2
No. Bahan Reaksi Waktu
1 Ekstrak hati ayam - -
2 Ekstrak daun pepaya - -
VI. Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 2H2O + O2
Hal ini terbukti saat hati ayam diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air) dan O2 (gas Oksigen). Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati ayam mengandung enzim katalase. Dalam percobaan hati ayam + H2O2 terjadi kejadian gelembung yang sangat banyak karena di dalam hati ayam mengandung enzim katalase yang berguna untuk menetralkan racun dimana hanya dapat bekerja optimal pada pH netral. kita dapat bekerja optimal pada pH netral.
Namun, pada percobaan kedua H2O2 tidak ada gelembung yang terciptakan. Hal ini terjadi karena pada percobaan kedua terdapat inhibitor (penghambat) yaitu H2SO4, dimana penghambat tersebut merusak enzim katalase.
- Enzim katalase terdapat di jaringan hewan dan tumbuhan.
- Enzim katalase hanya bekerja pada pH netral.
Komentar
Posting Komentar